Pada tanggal 4 mei 2024 kabupaten luwu di landa bencana alam yaitu Banjir dan Tanah Longsor, ada beberapa kecamatan yang menjadi dampak pada kejadian ini tapi kecamatan Latimojong, Suli Barat, Suli, bajo Barat, Bajo yang menjadi kecamatan terparah pada bencana ini

kejadian ini mengakibatkan ratusan rumah warga terendam air dan puluhan rumah hancur tak tersisah yang berada di sekitar bantaran sungai, kejadian ini mengakibatkan 14 korban meninggal dunia. sejak kejadian hingga kini masih ada beberapa desa di kaki gunung latimojong yang terisolasi dan hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki.

Atas kejadian ini kami yang bergabung dalam lembaga perhati lingkungan Garis Indonesia palopo melakukan penggalangan dana untuk membantu meringankan derita yang dialami warga. tepat seminggu setelah pasca bencana sabtu tanggal 11 Mei 2024 kami menyalurkan bantuan yang kami dapatkan dari kota palopo dan juga sumbangan langsung dari Penghuni Perumahan Salutangga Garden.

tak banyak yang dapat kami salurkan setidaknya dapat meringankan derita kekurangan sembako untuk beberapa hari. ada pun logistik yang kami salurkan yakni 350kg Beras, 35 Dus mie instan, 70 Liter Minyak Goreng dan juga Uang Oprasional secukupnya pada Posko Relawan.

Penyaluran Bantuan Korban Banjir kab. Luwu
Penyaluran Bantuan Korban Banjir kab. Luwu

Semoga apa yang di lalukan dapat menjadi ibadah bagi para donatur yang telah menyumbangkan sebagian hartanya demi meringankan derita saudara/i kita yang ada di kabupaten Luwu. kegiatan ini menjadi kegiatan wajib kami sebagai Pecinta Alam dalam program Sosial Kebencanaan. tetap dukung kami dalam melakukan hal-hal positif buat lingkungan dan masyarakat.

Salam Lestari.

Panjat tebing adalah sebuah kegiatan olahraga yang termasuk bahaya dan extrime oleh karena itu mesti adanya pelatihan yang khusus untuk menghindari eksiden pada kegiatan. oleh karena itu Garis Indonesia Membuat semacam Komunitas Latihan Panjat tebing yang terdiri dari Mahasiswa dan Pelajar.

Let’s Climbing Class kota Palopo

Komunitas panjat tersebut di beri nama Let’s Climbing Clas yang mana setiap anggota di ajarkan tentang bagaimana tehnik pemanjatan yang benar dan aman seperti Repling dari atas ketinggian, Ascending menggunakan tali dan juga cara memanjat pada tebing cadas yang benar .

tempat latihannya di tampatkan di berbagai tempat seperti di FPTI Palopo , Sekertariat Garis Indonesia Palopo. dan sering kali kami melakukan pelatihan di tebing alam asli

Simulasi Panjat Tebing Let’s Climbing Class
Latihan Panjat Tebing Kota Palopo

Pendakian Gunung Balease

Posted: Januari 8, 2024 in Devisi Mountaineering

Desember 2023 telah dilakukan pendakian bersama di salah-satu gunung di Sulawesi Selatan yang di beri nama Balease dengan ketinggian kisaran 3000m. Gunung balease menjadi tujuan pendakian karena gunung ini merupakan gunung cukup sulit di daerah Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan.

Dengan durasi pendakian 8-10 hari melewati hutan rotan, lumut dan pepohonan Cantigi. yang di persulit lagi dengan sumber air yang terbatas membuat beberapa pendaki melakukan penampungan air di kala hujan.

Puncak Balease

Sebelum puncak Balease kita di suguhkan sebuah lembah yang di beri nama lembah Waru, lembah ini berada di ketinggian 1800 yang membuatnya sangat dingin. gunung ini di penuhi hutan lumut yang membuatnya lebih indah

Lembah Waruh

Post By Satrianto (Rusa)

Tali Carmantel Adalah salah satu peralatan wajib yang harus dimiliki para climber. Fungsinya untuk melindungi pemanjat dari kecelakaan seperti jatuh ke tanah. Secara umumj tali karmantel dibedakan menjadi 2 jenis yaitu elastis dan dinamis. Kedua jenis tali tersebut memiliki kegunaan yang berbeda juga. Tali statis biasanya digunakan saat rappeling (turun dari ketinggian). Tali statis ini memiliki tingkat kerenggangan sekitar 15%. Sedangkan tali dinamis biasanya digunakan saat menaiki atau memanjat tebing. Tingkat kelenturan tali dinamis ini dua kali lipat dari tali statis. Sebuah tali

Sebuah alat untuk menopang tubuh. Harness berdasarkan bentuk dibedakan menjadi tiga yaitu sit harness, chest harness, dan full body harness. Ketiga bentuk ini memiliki fungsi yang berbeda pula. Sit harness biasanya digunakan oleh para pemanjat tebing, sedangkan full body harness biasanya digunakan oleh pekerja bangunan yang berada di ketinggian seperti membersihkan kaca gedung, dan lain-lain.

Sit Harness
Body Harness


Carbiner Berfungsi untuk menghubungkan alat yang satu dengan alat yang lain. Carabiner juga disebut cincin kait yang memang berguna sebagai pengait antar alat. Terbuat dari bahan logam yang sangat kuat. Carabiner atau peralatan climbing lainnya yang terbuat dari logam tidak boleh jatuh ke permukaan yang keras karena bisa menyebabkan keretakan dan tentunya bisa mengancam jiwa pengguna.

Carbiner

Ascender Sebuah peralatan mekanis untuk melintasi sebuah tali saat naik atau memanjat. Sebelum alat ini muncul, para climber biasanya menggunakan tali prusik namun penggunaan tali prusik tersebut lebih rumit dan sulit.

Ascender atau Jummer

Figur 8 karena bentuknya yang seperti angka 8. Alat ini biasanya digunakan saat rappeling ataupun membiley. Alat ini berfungsi untuk menghambat jalannya tali karmantel saat rappeling. Figure 8 terbuat dari partikel baja sehingga sangat kuat untuk menahan beban berat. Namun seperti carabiner, figure 8 ini tidak boleh jatuh di permukaan yang keras.

Figur Eight

Runner digunakan oleh pendaki untuk menghubungkan tali untuk jangkar baut, atau untuk perlindungan tradisional lainnya, yang memungkinkan tali bergerak melalui sistem penahan dengan gesekan minimal

Runner

Stuf atau Cams berpotensi menyediakan pengamanyang baik di celah yang sejajar, celah yang menjalar (overhang), dan situasi lain dimana proteksi jenis lain sulit atau tak mungkin

Cams /Stoper/ Stuff

Meskipun membuat jantung berdebar, namun climbing adalah salah satu jenis olahraga ekstrim ini cukup banyak digemari. Apakah kamu juga salah satu penggemar olahraga yang satu ini? Pada umumnya, climbing dilakukan pada dinding atau tebing bebatuan dengan sudut kemiringan dengan  tingkat kesulitan tertentu. Tidak hanya teknik, namun peralatan khusus juga dibutuhkan untuk bisa melakukan olahraga yang tergolong ekstrim ini.

Bagi Eigerian penyuka olahraga ekstrim, climbing bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Namun sebelum memulai, ada baiknya mengetahui jenis-jenis olahraga ini terlebih dahulu. Apa saja sih jenisnya?

Free Climbing (panjat tebing bebas)

Free climbing adalah pemanjat yang dalam pemanjatan hanya menggunakan tangan dan kakinya atau seluruh bagian tubuhnya untuk menambah ketinggian, bisa dilakukan di alam terbuka seperti di tebing alam atau di dinding panjat buatan, tali digunakan hanya sebagai pengaman ketika pemanjat jatuh.

Bouldering

Bouldering adalah jenis memanjat jalur-jalur pendek tanpa tali yang biasanya menggunakan matras atau crash pad (bouldering mat) sebagai pengaman apabila terjatuh bisa dilakukan di tebing alam atau dinding buatan indoor/outdoor.

Lead Climbing

Jenis lead climbing adalah pemanjatan dengan menggunakan tali yang dilakukan dua orang atau lebih di mana seseorang harus memanjat lebih dulu (lead) untuk memasang pengaman bagi pemanjat berikutnya. Lead menggunakan harnes yang diikatkan tali dan terhubung dengan Belayer (pemanjat berikutnya), bisa dilakukan di tebing alam atau dinding buatan.

Speed Climbing

Jenis Speed climbing adalah pemanjatan dengan menggunakan tali yang dilakukan di papan panjat buatan di mana seseorang harus memanjat dengan kecepatan. semakin cepat memanjat maka dialah sebagai pemenangnya, kategori Speed Climbing ini menjadi salahsatu cabang olah raga yang di pertandingkan

Top Rope Climbing

Top rope adalah jenis pemanjatan yang bagus buat pemula, karena tali sudah terpasang di Anchor System yang berada di atas dan terhubung dengan Belayer. Jadi, pemanjat fokus pada pegangan dan pijakan kalau terjatuh pun akan tertahan oleh Belayer.

Info By : https://blog.eigeradventure.com/

Panjat Tebing Salah Satu Olah Raga terbaik

Pada dasarnya olah raga panjat tebing adalah suatu olah raga yang mengutamakan kelenturan, kekuatan / daya tahan tubuh, kecerdikan, kerja sama team serta ketrampilan dan pengalaman setiap individu untuk menyiasati jalur baik pada wall climbing atau tebing itu sendiri.


Olah raga memanjat tebing sebenarnya merupakan bagian dari Mountaineering yang majemuk. Namun demikian pada masa sekarang, belum ada sumber yang menyebutkan kapan dimulai, panjat tebing berdiri sendiri. Terlepas dari Mountaineering. Maka muncullah para tokoh yang menspesialisasikan pada kegiatan memanjat tebing semata, antara lain, Patrick Edlinger dari Perancis, ataupun Royal Robins dari Amerika, dan banyak lagi lainnya.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa orang yang melakukan kegiatan Mountaineering harus pula bisa memanjat tebing. Tetapi, seorang pemanjat tebing tidak harus menginjakkan kakinya di puncak gunung. Memang agak sulit menerima pendapat ini. Apalagi sekarang ini, orientasi pemanjat tebing bukan hanya lintasan yang sulit namun sudah berorientasi ke puncak gunung yang bertebing. Maka sebaiknya hal ini tidak usah dipermasalahkan. Yang jelas, olah raga panjat tebing terus berkembang sebagai olah raga “mahal”, karena nyawa sebagai taruhannya, yang bisa dilakukan sendiri ataupun bagian dari Mountaineering.

Seperti halnya olah raga lain yang berbahaya maka pada diri seorang pemanjat tebing juga dituntut keberanaian, ketelitian, kemampuan berpikir, dan bertindak dalam pada saat kritis, kekuatan fisik yang baik, dan penguasaan terhadap teknik yang benar. Tanpa semua aspek tersebut maka pemanjatan tebing merupakan arena “bunuh diri” semata.

PANJAT TEBING – LATIHAN FISIK

Pada prinsipnya olah raga memanjat tebing (rock climbing), olah raga yang menuntut kekuatan dan ketahanan otot tubuh. Selain itu, faktor lain ialah keberanian, ketenangan, kelenturan tubuh, dan teknik yang benar. Memanjat tebing melibatkan hampir seluruh otot tubuh. Mulai dari otot jari, otot lengan, otot punggung, otot perut, sampai otot kaki.

Untuk melatih seluruh otot tubuh dan mempertinggi daya tahan, diperlukan program latihan yang teratur dan berkesinambungan. Dengan program ini diharapkan kekuatan (strength) dan daya tahan (endurance) atlet pemanjat (climber) bertambah baik secara bertahap. Salah satu cara terbaik untuk menambah kekuatan dan daya tahan yang biasa dilakukan oleh atlet pemanjat tebing ialah berlatih lari teratur

Tabel Program Latihan Lari

Jarak (meter)Waktu (menit)Frekuensi/Minggu
16008.30 – 9.301x
240012.00 – 13.001x
320017.00 – 18.001x

Mengingat olah raga ini menuntut kekuatan otot tubuh, terutama tangan, maka selain berlatih lari juga diperlukan latihan memperkuat otot. Caranya ialah dengan latihan beban (weight training). Latihan beban dapat dilakukan dengan dua cara :

1. memanfaatkan berat tubuh sendiri seperti pull-up, push-up, dan bergelantungan dengan kedua tangan.

2. dengan bantuan peralatan seperti barbel dan dambel.

Untuk lebih mudahnya, ikuti petunjuk latihan beban dibawah ini yang disusun dalam satu seri latihan dengan selang istirahat 2 menit untuk setiap jenis latihan yang dilakukan. Diharapkan, setelah menjalankan program ini selama beberapa waktu, jarak istirahat semakin diperpendek. Dan latihan dapat dilakukan lebih dari dua seri, sampai akhjirnya kemampuan tangan dalam menahan beban semakin besar.

Push-up dan Pull-up

Program latihan bagi para pemula

jenis latihanbanyaknyaselang istirahat
pull-up5x2 menit
push-up10x2 menit
sit-up10x2 menit


Setelah merasa mampu, tingkatkan latihan beban dengan cara mempersingkat selang istirahat dan memperbanyak tiap jenis latihan. Kemudian buatlah beban untuk latihan pull-up. Beban ini bisa diuat dari pasir yang dimasukkan ke kantong atau besi pemberat yang diketahui beratnya. Gantungkan pemberat dengan tali ke tubuh setiap kali latihan pull-up. Guna latihan ini untuk melatih kemampuan otot tangan dalam mengangkat beban berat. Latihan dilakukan bertahap dengan berat beban yang semakin bertambah.

Sit-Up Teknik


itulah tadi beberapa tehnik Latihan dasar untuk melatih otot demi mendukung aktifitas Panjat Tebing. Semoga bermanfaat.

By: Garis Indonesia Palopo

Sejara Speleologi Gua

Posted: September 13, 2023 in Materi Penelusuran Gua

Lahirnya ilmu speleologi

Speleologi adalah ilmu yang mempelajari gua termasuk proses pembuatannya ( speleogenesis ), struktur, fisik, sejarah dan aspek biologis. Asal kata speleologi berasal dari bahasa Yunani spelaion yang berarti gua dan logos yang berarti ilmu. Speleologi sering dikaitkan dengan aktivitas penjelajahan gua yang dikenal dengan istilah caving secara resmi ilmu speleologi lahir pada abad 19 an berkat ketekunan edward  alferd martel, sewaktu kecil ia memasuki gua hahn di belgia dengan ayahnya seorang ahli paleontologi, kemudian mengunjungi gua pyrenee di swiss dan italia.

pada tahun 1888 ia memulai memperkenalkan penelusuran gua menggunakan alat, pada musim panas ia dan teman-temannya mengunjungi dengan membawa gerobak yang isinya peralatan untuk penelusuran gua (martel, alat pengukur, kompas, alat p3k dan makanan) karena kegigihan dia dalam meneliti gua maka edward ini disebut barak speleologi.

lahirnya speleologi di indonesia, berkembang pada tahun 1980 dan olah raga alam ini masih tergolong baru dibandingkan rafting, mountenering dan panjant tebing. Pada tahun ini terdapat club yang berkecimpung masalah keguaan yaitu specavina yang didirikan oleh norman edwin dan dr r.k.t ko ketua hikepsi sekarang. 

B. Sejarah Penyusuran Gua

Penyusuran gua pertama kali dilakukan oleh John Beaumont, seorang ahli bedah dari Somerset, England pada tahun 1674. namun penyusuran tersebut tidak dilandasi oleh tujuan yang jelas, sehingga pelaksanaannya kurang matang.

Sedangkan orang yang berjasa dalam mendeskripsikan gua-gua dengan tujuan ilmiah adalah Baron Johan Valsavor (Slovenia) sekitar tahun  1670 – 1680. Ia berhasil memasuki 70 gua, membuat peta, sketsa dan menyusun buku setebal 2800 halaman.

Sedangkan penelusuran gua di Indonesia sendiri, mulai muncul pada tahun 1980 dengan berdirinya “Specavina” oleh Norman Edwin dan Dr. R.K.T. Ko, yang selanjutnya bercabang menjadi “Gerba Bumi”, yaitu sekelompok penelusur gua yang berkiblat ke petualangan dan olah raga, serta “Hikespi” yaitu kelompok penelusur gua yang berakibat pada penelitian ilmiah dan konservasi.

Gua adalah bentukan lorong, sumuran, ruangan yang ada didalam tanah. Menurup IUS (International Unio of Speleology) berkedudukan di Wina, Australia, gua adalah sebuah ruang di bawah tanah yang bisa dimasuki oleh manusia.

Ilmu yang mempelajari tentang gua dan lingkungannya disebut speleology. Berasal dari bahasa Yunani yaitu spelalion = gua, dan logos = ilmu, lingkungan sekitar gua dapat berupa aliran lava yang membeku, batu pasir (sandstone), batu gamping (karts), gletser dan sebagainya.

Ada juga istilah spelunca (bahasa latin dari gua). Di Indonesia istilah yang paling sering dipakai adalah penelusuran gua (caving) tanpa merujuk tujuannya masuk gua.

Lokasi Panjat Tebing Terbaik di Indonesia jadi primadona para pecinta alam. Indonesia memang memiliki pemandangan alam yang tidak pernah habis-habisnya membuat wisatawan kagum dengan wisata yang disuguhkannya dari pantai, danau, air terjun, hingga gunung selalu membuat wisatawan jatuh hati dengan viewnya. Indonesia juga terkenal sekali memiliki Tebing-tebing kapur yang indah, dan Gunung yang menawan bahkan kedua lokasi itu sangat disukai wisatawan lokal serta mancanegara untuk melakukan hobby panjat tebing mereka. Nah kalian tau gak sih dimana aja Lokasi Panjat Tebing Terbaik di Indonesia

Daftar Isi

Tebing Tinoring

Posted: September 13, 2023 in Simulasi Panjat Tebing

Tebing Tinoring adalah salah satu tebing yang menjadi tempat para pegiat alam bebas khususnya Panjat Tebing untuk berexpresi

Tebing Tinoring Tanah Toraja

Pendakian gunung di Indonesia memiliki akar yang berasal dari budaya dan tradisi lokal, serta diwarnai oleh perjalanan eksplorasi sejarah. Di Indonesia, kegiatan pendakian gunung sering kali memiliki kaitan dengan aspek budaya, keagamaan, dan juga eksplorasi ilmiah. Berikut adalah beberapa poin terkait awal mula pendakian gunung di Indonesia:

Budaya dan Keagamaan:
Sejak zaman kuno, beberapa gunung di Indonesia dianggap sebagai tempat-tempat suci dan memiliki nilai keagamaan. Orang-orang pribumi sebelum datangnya pengaruh agama-agama besar seperti Hindu dan Buddha memiliki kepercayaan terhadap roh-roh dan dewa-dewa yang ada di gunung-gunung tertentu. Kegiatan pendakian bisa menjadi bagian dari ritual keagamaan atau perjalanan spiritual. Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Agung di Bali merupakan contoh gunung yang memiliki makna religius dalam budaya Jawa dan Bali sama halnya dengan Gunung Bawakaraeng di Sulawesi Selatan banyak yang mendaki untuk tujuan spiritual berdasarkan kepercayaan Masyarakat setempat. Pendakian ke puncak-puncak gunung ini seringkali memiliki tujuan spiritual, seperti menghormati leluhur atau mencari berkah.

Ritual Di atas Gunung

Eksplorasi Kolonial:
Selama era penjajahan Belanda di Indonesia, kegiatan eksplorasi ilmiah menjadi populer. Beberapa penjelajah Belanda seperti Franz Wilhelm Junghuhn dan Louis Charles Damais melakukan perjalanan dan penelitian di berbagai pegunungan di Indonesia, Hanya untuk menggambil data terkait sumberdaya alam dan tambang

Pendaki Zaman Kolonial Belanda

Pendakian Gunung era 80-90an:
Pada era ini minat terhadap pendakian gunung semakin bertambah. Karena hal ini menyebabkan semakin banyaknya kelompok-kelompok yang bergerak di bidang pendakian gunung yang berusaha mengexplore daerah pedalaman atau yang belum terdata . Karena jumlah pendaki yang meningkat muncul pula kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

Pendaki Era 80an

Pendakian Gunung era Milenial:
Pada era ini minat terhadap pendakian gunung semakin meningkat pesat dikarnakan perkembangan sosial media dan teknologi menyebabkan pernyebaran informasi juga meningkat semakin banyaknya faham-faham yang berbeda tentang kegiatan pendakian gunung baik dari kalangan Lembaga, Masyarakat umum bahkan dari kalangan artis. Ada yang sekedar naik ke gunung untuk refresing, Menenangkan diri bahkan ada yang naik untuk membuat konten di sosial media.

Pendaki Milenial